Warga Ngaku Kecewa Tidak Dapat Beli Beras Bulog

Warga di Wangi-Wangi nampak menunggu jam buka pelayanan gudang Bulog cabang Wanci. Warga pun harus kecewa sebab pihak Bulog tidak lagi melayani penjualan beras bagi warga, Kabupaten Wakatobi, Sultra, Senin (13/3/2023)

TEGAS.CO,. WAKATOBI – Warga kembali ramai-ramai mengantri beli beras di depan Gudang Bulog Cabang Wanci, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Senin (13/3/2023).

Namun warga harus pulang dengan rasa kecewa. Pasalnya, pihak Bulog menghentikan penjualan beras menyusul adanya pemberitahuan pemerintah soal Bantuan Pangan kepada masyarakat.

Seorang warga, Wa Kalambe mengatakan sangat kecewa. Sebab informasi penghentian itu tidak pernah disampaikan pihak Bulog kepada warga. Malah, kata dia, informasi yang dihimpunnya bahwa akan ada penjualan beras Senin ini.

“Kami disampaikan bahwa hari ini tidak ada penjualan beras, dihentikan,” ucap Wa Kalambe saat ditemui media.

Kata dia, jika tidak ada pelayanan penjualan beras, mengapa tidak jauh-jauh pihak Bulog beritahukan agar warga tidak datang menunggu berjam-jam.

“Tapi ini tidak. Sehingga kami datang di sini. Tahu-tahunya kami diberi penjelasan bahwa dihentikan karena akan ada program bantuan beras dari pemerintah pusat,” ungkap ibu ini.

Kepala Gudang Bulog Cabang Wanci Yusran Sudini berdalih pihaknya tidak pernah menyampaikan informasi perihal adanya penjualan beras Bulog pada Senin dini hari.

“Kalau dari pihak kami tidak pernah ada informasi penjualan hari Senin. Mungkin saja disampaikan lewat anggota. Namun, kalau saya sendiri tidak pernah menyampaikan hal tersebut,” katanya.

Bahkan, ucap Yusran, pasca penjualan beras Kamis lalu, pihaknya berencana akan menjajal beras Bulog-nya itu secara dor to dor ke desa, tetapi rencana itu dibatalkannya menyusul adanya surat pemberitahuan pemerintah.

“Surat itu kami terima Jum,at tanggal 10 kemarin, terkait program bantuan pangan pada masyarakat oleh Kementerian Sosial,” jelasnya.

Tak Lagi Layani Warga di Gudang

Selain itu, kata dia, untuk penjualan beras pihaknya tidak akan melayani warga di gudang menyusul adanya teguran melalui Kepala Kantor Wilayah di Kendari.

“Jika warga ingin membeli beras Bulog bisa didapat lewat RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di empat pulau. Nantinya, beras ini kami akan pasarkan ke masing-masing RPK,” ucapnya.

Dia menyebut ada sebanyak 20 RPK yang tersebar dibeberapa tempat, di antaranya di pulau Wangi-Wangi berjumlah 12 RPK. Sementara, untuk pulau Kaledupa dan Tomia masing-masing 3 RPK. Dan, pulau Binongko berjumlah 2 RPK.

“Nantinya kami akan jual (beras) kepada mereka. Itu pun dengan jumlah sedikit dulu yakni 20 karung saja atau 1 ton perminggu. Dengan maksud, dapat menyentuh langsung kebutuhan pangan warga setempat dengan harga relatif terjangkau,” tukasnya.

“Kami akan menjual pada RPK dengan nilai perkarung 50 kilogram Rp 420 ribu, ditambah ongkos buruh,” katanya.

Lebih jauh Yusran Sudini mengungkapkan harga penjualan beras ditingkat RPK masih dalam nilai standar harga tertinggi atau biasa disebut HET (Harga Eceran Tertinggi). Di mana, warga bisa mendapatkan dengan harga perkilonya sebesar 9450 rupiah.

Ia menambahkan, harga tersebut adalah nilai HET yang berlaku di Sulawesi secara umum. Namun jika ada RPK menjual berasnya diatas harga itu, kami tidak akan segan-segan memberi sanksi untuk mengeluarkan dari data RPK.

“Sejauh ini sudah tiga orang RPK saya hentikan penjualan beras ke mereka. Sebab pihak kami temukan bahwa RPK tersebut telah menjual beras dari kami (Bulog) dengan harga diluar standar harga yang ada,” katanya.

Menyinggung program pemberian bantuan pangan dari Kementerian Sosial, sambung dia, pihaknya masih menunggu informasi lanjutan. Perihal itu, Kementerian sosial akan memberi bantuan selama tiga bulan ke depan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) seperti warga KPM PKH dan BPNT.

“Mungkin saja program ini akan berjalan akhir Maret atau awal April. Berjalan selama tiga bulan. Namun untuk sementara ini kami belum tahu, untuk Kabupaten Wakatobi, berapa banyak. Yang pastinya persiapan stok beras Bulog, kami harus ada,” ucapnya.

Writer: RusdinEditor: Redaksi