
TEGAS.CO,. WAKATOBI – Pengamat Sosial dan Ekonomi Sarjono Amsan menyebut Pj Sekda Wakatobi Kamaruddin tidak perlu beri alasan soal tidak diundangnya Pemda Wakatobi oleh Kementerian Investasi dalam rapat konsolidasi perkembangan data realisasi penanaman modal, di Batam, Kepri, Februari 2022 lalu.
“Sebaiknya Pemda Wakatobi concern memperkuat posisinya dalam Peta Peluang Investasi (PPI), bukan sibuk membantah realitas di lupa diundang pada hajat Kementerian Investasi,” ucap Sarjono Amsan, dalam rilis yang diterima media ini pada Kamis (9/3/2023).
Sebelumnya, Pj Sekda Wakatobi Kamaruddin mengungkapkan bahwa sejumlah daerah yang diundang Direktorat Wilayah III Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) adalah daerah yang belum masuk dalam PPI proyek prioritas strategis 2022.
“Wakatobi tidak lagi diundang dalam rapat itu karena Bupati dan para organisasi perangkat daerah (OPD) terkait sudah lebih dulu kita minta secara khusus ke Menteri Investasi/BKPM RI Bahlil Lahadalia, agar Wakatobi masuk dalam PPI proyek prioritas strategis di tahun 2022,” ucapnya.
Sarjono Amsan menganggap penjelasan Pj Sekda Wakatobi terkait daerah yang diundang dalam rapat konsolidasi di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) keliru dan mengada-ada.
“Pj Sekda Wakatobi mungkin tidak membaca data bahwa 13 Daerah Propinsi yang telah masuk PPI 2022 seperti Sulawesi Selatan, Jawa Barat dan Banten justru seluruh Kota/Kabupaten di daerah itu diundang pada kegiatan Kementerian Investasi di Batam, Kepri itu,” katanya.
Kata dia, tidak diundangnya Pemda Wakatobi dalam hajat tersebut menimbulkan keheranan. Apalagi selama ini, daerah yang dikenal dengan pariwisata bawah lautnya ini selalu menyebut diri sebagai daerah prioritas pemerintah pusat.
Lanjut dia menuturkan faktanya bahwa Wakatobi bukan ‘lupa’ di undang tetapi juga Wakatobi tidak masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Sementara itu, Kamaruddin menjelaskan masuknya Wakatobi dalam PPI proyek prioritas strategis 2022, serta mewakili Sultra, dan sejumlah daerah di 13 Provinsi lainnya.
“Saat itu, Kabupaten Wakatobi menjadi satu-satunya daerah di Sultra yang masuk dalam PPI proyek strategis tahun 2022 yang akan berlaku hingga 10 tahun ke depan,” ucapnya, Rabu (1/3/2023).
Dia mengatakan Kementerian Investasi bukan lupa mengundang Pemda Wakatobi. Kendati, Pemda Wakatobi sudah duluan dan tidak perlu lagi dipanggil dalam rapat tersebut sebab Wakatobi sudah di porsikan khusus untuk berinvestasi di tahun 2023.
“Yang diusulkan untuk peta investasi di Wakatobi yakni pariwisata dan perikanan. Yang dimasukkan di Wakatobi dan Kementerian perikanan itu betul -betul menggenjot hilirisasi rumput laut di daerah. Begitu juga dengan perikanan, dan di Wakatobi sekarang. Untuk di pariwisata sementara pembangunan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN),” katanya.
Menurut Sarjono Amsan, sebaiknya Pemda Wakatobi mencari alasan yang sederhana dan lebih masuk akal.
Sebab jika dikaitkan dengan posisi Wakatobi adalah daerah yang sudah masuk PPI 2022 maka yang diundang adalah daerah yang belum masuk PPI 2022. Hal ini pun bertentangan dengan fakta riil.
“Sebaiknya juga Pemda Wakatobi agar berupaya ‘memperbaiki’ posisi dalam peta investasi nasional agar menjadi prioritas, bukan sibuk membantah realitas,” ungkapnya.