Haji Arhawi: Perhatikan Fungsi APBD, Evaluasi Kebijakan

TEGAS.CO,. WAKATOBI – Hengkangnya maskapai penerbangan Wings Air di Bandar Udara Matahora, Wakatobi, Sulawesi Tenggara sontak membuat masyarakat banyak bertanya. Tak terkecuali, Haji Arhawi, Bupati Wakatobi periode 2016-2021.

Wartawan tegas.co biro Wakatobi Rusdin berkesempatan mewawancarai langsung suami Hj Safaria Arhawi ini, dikediamannya, Senin 18 Juli 2022, terkait problem daerah. Berikut hasilnya.

Bisakah bapak jelaskan, apa kiat bapak selama membangun Kabupaten Wakatobi

Perlu ditahu Kabupaten Wakatobi ini sejak 2016 kemarin telah ditetapkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) merupakan salah satu 10 top destinasi pariwisata nasional. Kemudian dalam perjalanannya, Kabupaten Wakatobi ini alhamdullah tumbuh secara baik.

Kemudian 2020 lalu, dunia ini, khusus di Indonesia, di guncang dengan Pandemi Covid-19. Lalu kemudian, pasti akan berdampak terhadap berbagai aspek ekonomi, termasuk didalamnya adalah masalah pariwisata.

Tetapi pemerintah Indonesia tidak diam melihat kondisi ini. Maka berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah pusat juga diinstruksikan ke seluruh daerah agar bisa mengambil langkah-langkah konkrit dalam hal penanganan Pandemi covid-19, termasuk didalamnya adalah bagaimana menjaga stabilitas ekonomi di masing-masing daerah, termasuk di Kabupaten Wakatobi.

Nah, saat ini kita telah berada pada posisi transisi 2022, Pandemi Covid-19 sudah mulai landai. Pada saat 2022 ini juga seharusnya setiap pemerintah daerah harus memahami tentang berbagai instruksi dari Pemerintah Pusat, termasuk didalamnya adalah menyiapkan bantalan kebijakan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dan ekonomi daerah.

Pertanyaan kemudian, apakah Pemda Kabupaten Wakatobi pada tahun 2022 ini (sudah) menyiapkan bantalan kebijakan atau tidak, dalam rangka pemulihan ekonomi nasional atau ekonomi daerah. Kalau itu tidak dilakukan, pasti akan tidak tertangani dengan baik pasca pandemi ini.

Oleh karena itu, (jika tidak) pasti akan berdampak secara keseluruhan pada semua sendi-sendi ekonomi di daerah, kalau tidak ada bantalan kebijakan tersebut.

Berikut juga, kita harus melihat tiga fungsi APBD, yakni fungsi distribusi, fungsi alokasi dan fungsi stabilitas. Nah, fungsi stabilitas ini penting harus di perhatikan. Jangan di gelondong kan anggaran itu pada aspek (fungsi) lain, yang pada akhirnya akan mengganggu aspek (fungsi) lainnya. Katakan salah satunya menonjol pada distribusinya atau menonjol pada alokasinya. Pada akhirnya stabilitasnya tidak ada. Ini harus dijaga.

Bagaimana tanggapan bapak terkait Wings Air yang berhenti beroperasi melayani penerbangan Wakatobi-Kendari

Nah, saat ini persoalan wings air yang tidak terbang lagi dari Wakatobi ke Kendari, atau sebaliknya. Itu juga barangkali terlupakan pada kebijakan APBD daerah, yang tidak memerhatikan tiga fungsi tadi. Kalau tiga fungsi itu diperhatikan, saya yakin dan percaya bahwa wings air itu tetap akan terbang terus di Wakatobi.

Kenapa dia berhenti? Barang kali salah satu fungsi tadi ada yang pincang. Saya pun tidak akan menjelaskan secara teknis bahwa pincangnya itu dimana, tetapi saya selaku mantan bupati saya tahu persis, bahwa ketika salah satu fungsi itu kita tidak diperhatikan pasti akan berdampak pada daya beli di daerah termasuk didalamnya adalah pelayanan wings air yang bisa masyarakat gunakan.

Kemudian, sejak saya menjadi wakil bupati, lanjut saya menjadi bupati. Transportasi laut ini kan sudah ada. Hanya pada saat saya menjadi bupati, agar pariwisata ini bisa tumbuh, maka saya tidak memberangkatkan kapal saya setiap hari untuk melayani pelayaran wanci-kendari, tapi saya memberikan ruang kepada wings air agar tetap stabil, tetap punya kesempatan agar menjaga pelayanan rute Wakatobi ini dalam rangka mendukung pariwisata di daerah.

Nah, sekarang kita mulai diributkan. Bukan persoalan bagaimana kita harus subsidi. Karena kalau tidak ada perubahan pada tiga fungsi itu, sampai kapan pun juga pasti Pemda akan mensubsidi. Sekuat apa APBD kita untuk mensubsidi. Jika tidak ada langkah konkrit dilakukan Pemda saat ini

Sehingga lima tahun saya menjabat sebagai bupati, akumulasi anggaran yang masuk di Wakatobi diatas satu triliun, dibandingkan pada saat pertama saya masuk masih delapan ratus miliar lebih.

Lalu kemudian, Pemda saat ini (mungkin) pengaruh covid-19 ini anggaran ini barangkali berkurang, atau mungkin tidak punya gagasan yang brilian untuk membangun Wakatobi sehingga pemerintah pusat tidak melihat Wakatobi punya kebutuhan untuk membangun sehingga tidak diberikan secara maksimal.

Berkaitan dengan ini, satu-satunya cara agar wings air ini bisa terbang maka evaluasi total kebijakan anggaran di daerah.

Apakah subsidi penerbangan merupakan solusinya

Kalau untuk jangka pendek, barangkali itu solusi yang baik, tapi bukan jangka panjang. Bahwa jangan kita selalu berharap bahwa wings air ini selalu di subsidi terus menerus, karena kalau tidak ada kebijakan lain yang kita lakukan maka tetap kita akan subsidi, apalagi dimasa transisi pasca covid-19 sekarang ini.

Kemudian, daerah ini akan semakin diminati oleh orang banyak kalau kita selalu berbicara tentang pariwisata, tetapi kapan kita berbicara tentang program dan kegiatan lain di Wakatobi, maka itu akan mematikan pariwisatanya. Maka seharusnya semua elemen masyarakat, termasuk pemerintah didalamnya, agar selalu berbicara tentang pariwisata. Kapan kita tidak berbicara pariwisata, maka daerah ini saya pikir akan kembali lima belas tahun lalu.

Itu artinya bahwa icon Wakatobi itu pariwisata bukan program lain. Apakah demikian

Yahh. Program lain itu bagian yang harus ikut untuk mendukung sektor pariwisata. Tapi kapan yang menonjol adalah program lain, maka kondisinya seperti sekarang ini,  ketika kita berbicara lain, selain pariwisata, maka isunya itu bukan hanya isu lokal saja, tetapi ini isunya secara nasional. Dan itu tidak akan diperhatikan oleh pemerintah pusat.

Terkait alasan manajemen Wings Air menarik diri karena merugi, harga avtur naik. Apa tanggapan bapak

Kalau kenaikan avtur adalah kebijakan nasional, kebijakan nasional ini juga dipengaruhi internasional. Dan kondisi ekonomi Indonesia kekinian. Nah, kenaikan avtur ini pasti juga akan berpengaruh terhadap tarif penerbangan. Dan itu tidak bisa kita hindari. Yang menjadi persoalan, apakah naiknya tiket wings air Wakatobi Kendari itu sudah ideal atau tidak. Kalau tidak ideal butuh evaluasi.

Saya yakin dan percaya bahwa wings air itu mau kompromi untuk mengevaluasi kebijakannya untuk tidak menarik wings air dari Wakatobi. Tapi harus ada syaratnya, pemerintah daerah harus proaktif berkomunikasi dengan pihak wings air.

Dampak apakah jika tidak adanya penerbangan ke Wakatobi

Dampaknya cukup besar. Pertama, cita-cita kita (eks Bupati) untuk mendorong pariwisata Kabupaten Wakatobi menjadi satu destinasi pariwisata nasional, pada akhirnya akan terhambat. Kedua, ketika kita promosi sudah lima belas tahun, enam belas tahun ketika putus ini penerbangan, jika ada keinginannya masyarakat Indonesia, masyarakat dunia untuk ke Wakatobi, maka putus niatnya mau ke Wakatobi, karena tidak akan mungkin mereka itu naik kapal laut.

Nah, kalau kunjungan-kunjungan dari masyarakat luar sudah mulai berkurang secara otomatis juga akan berdampak pada perputaran ekonomi di masyarakat, baik hotel, restoran, rumah makan, mobil rental pasti akan berdampak secara keseluruhan, termasuk didalamnya juga daya beli masyarakat pasti akan terpengaruh.

Apa yang harus dilakukan oleh Pemda saat ini

Harus mengevaluasi total. Terhadap berbagai kebijakan di daerah. Saya tidak menyebut satu persatu, kira-kira apa yang menjadi solusi tapi intinya harus di evaluasi total.

Itu artinya, kondisi ini yang terburuk bagi pembangunan Wakatobi selama ini

Saya tidak akan salahkan pemerintah daerah sekarang, tetapi saya hanya ingin sampaikan bahwa ada hal yang salah pada tiga (aspek) fungsi kebijakan anggaran.

Rusdin