Serapan Belanja Pemda Wakatobi Capai 10 Persen, Politisi Golkar Kecawa

TEGAS.CO.,WAKATOBI – Awal semester ke-2 ini daya serap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2022 pada belanja pemerintah daerah (Pemda) Wakatobi baru mencapai 10,03 persen.

Plt Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Wakatobi Nur Bahtiar mengatakan, untuk pagu belanja pada APBD 2022 di porsikan sebanyak Rp 852 milyar.

“Sampai hari ini awal semester ke-2 realisasi belanja yang sudah cair baik melalui kas daerah maupun langsung di KPPN itu sebanyak Rp 85 milyar atau sebesar 10,03 persen,” ucapnya dalam rapat di gedung DPRD, Selasa (5/4/2022).

Ia mengungkapkan, realisasi belanja itu meliputi gaji ASN dan belanja rutin kantor/dinas. Sementara untuk pagu pendapatan daerah di porsikan sebesar Rp 870 miliyar. Yang telah cair sebanyak Rp 171 miliyar atau 21,29 persen.

“Realisasi itu baru gaji dan belanja rutin saja, sedangkan untuk pihak ketiga atau kontraktual, kami masih menunggu permintaan,” ujarnya.

Nur Bahtiar menyadari bahwa daya serap belanja pada semester awal (pertama) ini masih sangat minim. Kendati untuk melakukan percepatan dan mengejar realisasi belanja pada semester berikutnya, kata dia, BPKAD telah melakukan rapat koordinasi bersama instansi OPD (Organisasi Perangkat Daerah).

“Kami di Pemda sudah lakukan langkah koordinasi terkait percepatan penyerapan anggaran bersama dengan para OPD dan sejumlah instansi Pemda,” ucapnya.

Sementara, Anggota DPRD Muh Ali mengatakan sangat menyayangkan. Sebab, kata dia, ditengah kelesuhan ekonomi saat ini, akan mempengaruhi peredaran uang di masyarakat.

“Ini musibah. DPRD kecewa. Terus ngapain kita bahas APBD bulan 11. Kalau baru 10 persen realisasi belanja APBD daerah,” ungkap Muh Ali dalam forum.

Politisi Golkar ini menyarankan kepada Pemda untuk melakukan langkah-langkah guna mempercepat daya serap belanja APBD untuk masyarakat.

Terlebih, kata dia, pada momentum bulan suci Ramadan saat ini, masyarakat khusus para pelaku UMKM (Usaha Mikro dan Kecil Menengah) sangat menginginkan upaya Pemda untuk meningkatkan daya beli di masyarakat.

“Kalau kita dengar dan turun ke pasar, lesu ini pak. Memang kondisi seperti ini. Baru 10 persen belanja APBD kita yang keluar ke masyarakat,” ucapnya.

Ia berharap ada langkah strategis Pemda untuk memacu stimulus APBD demi kepentingan masyarakat.

“Kita inginkan ada langkah serius dari Pemerintah daerah saat ini untuk memicu daya beli masyarakat saat ini,” ujarnya.

Reporter: Rusdin

Editor: Yusrif